Batas desa Tinap adalah:
- Utara: Desa Kembangan
- Timur: Desa Pojoksari
- Barat: Desa Bulu dan Kedungguwo
Desa Tinap terdiri dari beberapa dukuhan: Dukuh Babadan Dukuh Logundeng
Dukuh Minongan Dukuh Bon Jeruk Menurut sumber yang di dapat kabupaten
magetan.com asal usul desa tinap berawal dari yang namanya Kyai Ageng. Kyi Ageng adalah orang yang di yakini oleh masyarakat tinab sebagai orang yang babat pertama dukuh Babadan
Setelah meninggal dunia beliau di makamkan di desa Tinap, sebelah utara
jalan raya, yang pada ahirnya dianggap sebagai Danyang Tinap oleh
penduduk sekitar. Maka dari itu makam kyai Ageng tersebut di keramatkan
oleh warga sekitar dan sampai sekarang dijadika Punden oleh pendduduk
Desa Tinap.
Menurut cerita dahulu apabila masyarakat mengadakan acara bersih desa
Kyai Ageng meminta agar diadakan pertunjukan berupa tonton Kencreng,
yang sekarang tontonan tersebut sudah jarang ada. Upacara bersih desa
ini biasanya diadakan secara meriah dan besar-besaran, namun sekarang
cukup diadakan selamatan saja.
Desa tinap dapat mengalami perubahan dari satatusnya Desa menjadi Kelurahan setelah kator kecamatan di pindahkan dari desa sukomoro ke desa Tinap. Dan meskipun kantor kecamatan ke desa Tinap, nama kecamatannya tetap Kecamatan Sukomoro.
Sebelum berubah status, desa Tinap di pimpin oleh:
- Sartro Sentono
- Sutono
- Maryono, Pada masa Maryono ini desa Tinap sudah menjadi Kelurahan Tinap. Jadi Maryono menjapat Lurah tidak melalui nproses pemilihan, tetapi diangkat berdasarkan status mereka sebagai Pegawa Negeri Pemerintahan Daerah. Kemudian Maryono dipindah tugasnya dan di ganti dengan Slamet. Dan Slamet pun menjadi lurah bukan berdasarkan pilihan, tetapi tugas sebagai pegawai daerah.
Dengan adanya desa Tinap berubah menjadi Kelurahan, maka semua aparat/ perangkat kelurahan tidak menerima tanah bengkok, melainkan menerima gaji setiap bulan
0 komentar:
Posting Komentar